Minggu, 14 Januari 2018

Strategi dan Motivasi Belajar Siswa


MAKALAH

Metode dan Strategi pembelajaran

 Strategi dan Motivasi Belajar Siswa

Dosen Pengampu: Nur Habibullah, S. Pd. I, M. Pd

 


 

 

Disusun Oleh: Kelompok 4

  1. Nurul Huda                     : NIM (16.11.        )
  2. Rahayu                            : NIM (16.11.2130)
  3. Rozali                               : NIM (16.11.        )

 

 

PAI III B

 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN–NADWAH

 

KUALA TUNGKAL

 

TAHUN AKADEMIK 2017


KATA PENGANTAR
 
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT karena atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, penulis kirimkan salawat dan salam kepada junjungan kita semua nabi besar Muhammad SAW,keluarga,dan seluruh sahabatnya.
Makalah yang kami susun ini berjudul Strategi dan Motivasi Siswa. Makalah ini hadir untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen: Nur Habibullah, S. Pd. I, M. Pd Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulis hingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktu yang ditentukan.
Penulis tidak menutup mata,bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karna itu kritik dan saran yang sifat nya membantu sangat diharapkan.
 
DAFTAR ISI
   
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
    
BAB I.. PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah.............................................................. 2
  3. Tujuan Pembahasan............................................................ 2
     
    BAB II  PEMBAHASAN
  1. Pengertian Motif dan Motivasi.......................................... 3
  2. Bentuk Motivasi Belajar Siswa ......................................... 5
  3. Jenis-Jenis Motivasi............................................................ 6
  4. Strategi Motivasi Belajar Siswa......................................... 8
     
    BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan....................................................................... 9
  2. Saran................................................................................. 9
     
DAFTAR PUSTAKA      

BAB I
PENDAHULUAN
 
  1. Latar Belakang
    Dalam bidang kemiliteran, sebelum pasukan menggempur tempat musuh yang akan ditaklukkan, terlebih dahulu para pemimpin tentara mengatur strategi di pusat kemiliteran. Mereka mengatur siasat bagaimana melakukan pendekatan ke tempat musuh tersebut, memilih dan menentukan cara dan teknik melakukannya,serta mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan , dan mengatur strategi agar prosesnya efisisen dan hasilnya efektif.
                Begitu juga dengan belajar, untuk mencapai suatu prestasi yang didinginkan sesuai dengan hasil belajar yang telah dilakukan dengan mengatur kegiatan belajar baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan sekolahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita perlu memilih strategi tertentu agar pelaksanaan belajar yang dilakukan berjalan dengan lancar dan hasilnya optimal.
                Siswa dalam belajarnya dilakukan dengan tidak memperhatikan kendala-kendala yang dihadapi dalam belajar, sehingga siswa cepat mengalami frustasi atau kegagalan dalam belajar, akibatnya mempengaruhi hasil belajar. Selain itu juga akan mempengaruhi pada diri siswa, akan mengalami kemunduran dalam minat belajar, kepercayaan diri yang menurun untuk memperbaiki kegagalan.
                Dalam hal ini, kegagalan belajar juga tidak diperhatikan oleh siswa untuk bisa menanggulangi masalah-masalah dalam proses belajar dengan melakukan suatu perubahan-perubahan dalam belajar. Untuk itu diperlukan kesadaran diri siswa maupun lingkungan yang berpengaruh terhadap belajar sisiwa. Seperti halnya memberikan dorongan semangat belajar, memulihkan kepercayaan diri siswa yang memiliki kemampuan berprestasi, dan yang paling penting yaitu memberikan motivasi dalam siswa baik yang timbul karena kesadaran dirinya ataupun motivasi orang lain.
     
  2. Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian motif dan motivasi?
  2. Apasaja bentuk motivasi belajar siswa?
  3. Apasaja jenis-jenis motivasi?
  4. Bagaimana bentuk strategi motivasi belajar siswa?
     
     
  1. Tujuan Pembahasan
  1. Untuk menjelaskan motif dan motivasi.
  2. Untuk mengetahui bentuk motivasi belajar siswa.
  3. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi .
  4. Untuk mengetahui bentuk strategi motivasi belajar siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Motif dan Motivasi
Seorang siswa tekun mempelajari buku sampai malam, tidak menghiraukan lelah dan kantuknya. Jika kita perhatikan si siswa dan si petani akan timbul pertanyaan pada diri kita: Mengapa mereka lakukan atau bekerja seperti itu?atau dengan kata lain; Apakah yang mendorong mereka untuk berbuat demikian?atau: Apakah motif mereka itu?
Dari contoh di atas jelas bahwa yang dimaksud dengan motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Apa saja yang diperbuat manusia , yang penting maupun yang kurang penting, selalu ada motivasinya.
Juga dalam soal belajar, motivasi sangat penting. Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Di sekolahan seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Demikian hal bahwa guru tidak berhasil memberikan motifasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya.
Banyak bakat anak yang tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai haisl hasil yang semuanya tidak terduga[1]
Motivasi adalah suatu proses yang menggalakkan sesuatu tingkah laku supaya dapat mencapai maklumat-maklumat yang tertentu. Konsep motivasi memang susah dipahami karena kesannya tidak dapat diketahui secara langsung. Seseorang guru terpaksa melibatkan proses berbagai motif kelakuan seseorang yang diukur dari segi perubahan, keinginan, keperluan, dan matlamatnya.
Motivasi masih susah diukur akan kelakuan itu tidak hanya disebabkan oleh sesuatu motif atau desakan sahaja, tetapi ada faktor-faktor yang membuatkan seseorang itu terdorong untuk berbuat sesuatu.
Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk  meniadakan atau meyelakan perasaan tidak suka itu.
Istilah ”motif “ dan “motivasi”keduanya sukar dibedakan secara tegas. Dijelaskan bahwa motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah “pendorong” suatu usaha yang disadari untuk memepengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Sesuatu organisme yang dimotivasi akan terjun dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien dari pada yang tanpa dimotivasi. Motivasi hanya mempertanggungjawabkan penguatan aspek-aspek perilaku, dan bahwa mekanisme lainnya ( yaitu belajar, dan kognisi ) berlaku untuk mengarahkan prilaku.
Sesuatu organisme yang dimotivasi akan terjun dalam suatu aktifitas secara lebih giat dan lebih efisien dari pada yang tanpa dimotivasi. Motivasi hanya mempertanggungjawabkan penguatan aspek-aspek perilaku, dan bahwa mekanisme lainnya (yaitu belajar dan kognisi) berlaku untuk mengarahkan perilaku.[2]
      Motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan,mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.
  1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapatkan kesenangan.
  2. Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu
  3. Untuk menjaga atau menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan kekuatan individu.
    Motivasi dapat didefenisikan sebagai kekuatan kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan , kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan, atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearah penciptaan  tujuan-tujuan personal.
  1. Motivasi Belajar Siswa
Waktu masih remaja. Kita mempunyai kemampuan untuk belajar dan melihat kelalaian masa lalu. Ketika kita mulai mengikuti ajaran-ajaran keluarga,sekolah, dan lingkungan, motivasi kita di awal tahun berganti dari tujuan kita ke menyenangkan orang lain, dan seringkali keinginan kita untuk belajar penderitaan.
Bagaimana siswa bisa memotivasi diri sendiri? bagaimana siswa dapat:
  1. Mengakui rasa penemuan anda
  2. Bertanggung jawab pada pelajarannmu
  3. Menerima resiko dan belajar dengan kepercayaan, kemampuan, dan otonomi.
  4. Mengakui bahwa “kegagalan”adalah sukses; belajar dari kegagalan ialah dengan jalan yang sama belajar apa
  5. Merayakan prestasi anda jika mencapai tujuan anda.
    Perjalanan motivasi dalam diri senantiasa berubah serta memerlukan  peningkatan ganjaran. Motivasi seseorang siswa bermula dengan usahanya. Usahanya dipengaruhi oleh tekanan positif dan tekanan negative yang dialami. Tekanan positif ini termasuklah keinginan mendapatkan ganjaran penilaian atau peningkatan prestasi dalam belajar. Tekanan negative pula mungkin dalam bentuk ketidakupayaan menyempurnakan harapan dan sasaran yang dikehendaki.
 Jadi motivasi bukan sekedar mendorong bahkan memerintahkan  seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatakan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak, kita tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya.
  1. Jenis-Jenis Motivasi
    Ada tiga jenis motivasi seseorang, yaitu:
  1. Motivasi pertama yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak, maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya siswa patuh pada gurunya karena takut dikenai sangsi jika melakukan kesalahan yang akan berakhir nilai akan jelek.
  2. Motivasi kedua adalan karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudahada tujuan di dalamnya. Siswa mau melakukan sesuatu atau belajar karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
  3. Motivasi yang ketiga adalah motivasi yang ddidorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (value) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesame atau ingin memiliki makna menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh kedepannya. Baginya belajar bukan sekedar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri,kebanggaan ,prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilalui untuk mencapai misi hidupnya.     
    Untuk menjadi manager pada diri sendiri yang efektif dan dapat memotivasi untuk mencapai sasaran , maka ada tiga hal yang harus dilakukan, adalah:
  1. Membangkitkan inner motivation dari sesorang siswa dengan menetapkan berbagai sasaran yang akan dicapai. Motivasi yang benar akan tumbuh dengansendirinya ketika seseorang telah dapat melihat visi yang jauh lebih besar dari sekedar pencapaian target. Sehingga setiap siswa dalam belajardengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya.
    2. Kedua, dan ketiga yang perlu kita lakuakan oleh seorang efektif dalam memberikan pujian yang tulus dan teguran yang tepat. Kita dapat membuat orang lain melakukan sesuatu secara efektif dengan cara memberikan pujian, dorongan, dan kata-kata atau gesture yang positif. Dapat menempatkan ini sebagai prinsip pertama atau kedua dalam menangani manusia;yaitu;
    (a) jangan mengkritik, mencerca, atau mengeluh, dan
    (b) berikan penghargaan yang jujur dan tulus.
    Manusia pada prinsipnya tidak senang dikritik, dicemooh atau dicerca.tetapi sungguh sangat haus akan pujian dan apresiaisi. Tetapi kritik atau teguran yang tepat seringkali justru diperlukan untuk membangun tim kerja yang kokoh dan handal. Yang penting dalam menegur orang lain adalah bukan pada apa yang kita sampaikan tetapi cara menyampaikannay. Teguran yang tepat justru dapat menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif. Ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan kerja, penghargaan, respek, suasana kerja, dan hal-hal yang memuaskan hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Sehingga akhirnya orang belajar atau melakukan sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskansesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legency).
  1. Strategi Motivasi Belajar Siswa
 
Pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa sebanyak mungkin. Untuk mencapai kea rah itu ada beberapa cara yang dapat meningkatkan motivasi intrinsic siswa,
  1. Membangkitkan minat belajar
Tujuan penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran yanag akan dating, dank arena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsic siswa 
  1. Mendorong rasa ingin tahu
Membangkitkan rasa ingin tahu tentang apa yang akan terjadi, dan begitu seterusnya. 
  1. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Motivasi intrinsic untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pelajaran yang menarik 
  1. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar
Prinsip dasar motivasi adalah anak  akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan bukan oleh orang lain. Perasaan memiliki tujuan pembelajaran itu pada akhirnya akan melahirkan dorongan untuk memperolehnya.[3]
BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
    Motivasi adalah suatu proses yang menggalakkan sesuatu tingkah laku supaya dapat mencapai maklumat-maklumat yang tertentu. Konsep motivasi memang susah dipahami karena kesannya tidak dapat diketahui secara langsung. Seseorang guru terpaksa melibatkan proses berbagai motif kelakuan seseorang yang diukur dari segi perubahan, keinginan, keperluan, dan matlamatnya.
    Sesuatu organisme yang dimotivasi akan terjun dalam suatu aktifitas secara lebih giat dan lebih efisien dari pada yang tanpa dimotivasi. Motivasi hanya mempertanggungjawabkan penguatan aspek-aspek perilaku, dan bahwa mekanisme lainnya (yaitu belajar dan kognisi) berlaku untuk mengarahkan perilaku.
  2. Saran
    Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap kepada pembaca sekiranya menemukkan kesalahan pada makalah ini untuk memperbaikinya. Sebab penuls bukanlah orang sempurnya yang tidak lepas dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa dijadikan bahan kajian oleh pembaca maka penulis akan merasa termotivasi. Saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun semangat penulis akan selalu ditunggu oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

 

Anni, Catarina Tri. 2004. Psikolog Belajar. Semarang:UPT UNNES Press
Purwanto, M.Ngalin.2001. Psikolog Pendidikan.bandung: PT. remaja Rosdakarya.
Taufiq,Nurjannah. 1996. Pengantar Psikologi ( Introduction To pshychology). Jakarta:  Erlangga

 


[1] M. Ngalin Purwanto,Psikologi Pendidikan<Bandung:remaja Rosdakarya,2001>hal.60-61
[2] Nurjannah Taufiq, Pengantar Psikologi (Introduction to Pshychology)<Jakarta:Erlangga,2006>hal.5
[3] Catarina Tri Anni, Psikologi Belajar<Semarang:UPT UNES Pres,2004>hal.136-137

Renungkanlah !!! Apa itu cinta??

Renungkanlah!!!!Apa itu cinta?? Apakah telapak tanganmu berkeringat, jantungmu berdetak cepat, dan suaramu tercekat saat berada di dekatnya...