Rabu, 11 April 2018

Untuk Kekasihku yang Tetap Ingin Merokok

Bila rasa cinta sudah memenuhi lobulus-lobulus hatinya, maka tak ada yang bisa menjadi penghalang untuk seorang wanita menerimamu. Sekalipun kau adalah seorang perokok, ketika itu aku percaya kepada janjimu bila nantinya kamu akan berhenti merokok. Kau meyakinkanku begitu kuat, seolah karena akulah yang menjadi alasanmu untuk berhenti merokok. Hari itu juga aku percaya akan kata-katamu untuk menghentikan kebiasaan merokokmu walau secara perlahan.

Sesekali kamu diam-diam merokok lagi tanpa sepengetahuanku, lagi-lagi aku tak menyadarinya. Betapa nikmatnya setiap hembusan rokok yang kau hisap dalam-dalam tersebut. Tak ada lagi janjimu kepadaku untuk berhenti merokok dalam ingatanmu. Hingga lambat laun aku mengetahui kebiasaanmu itu terulang kembali.

Saat itu aku merasa kecewa, tak perlu lagi untukku menasehatimu kesekian kalinya. Berbagai dalil tentang kesehatan mungkin sudah sangat kau hafal. Karena terlalu sering aku bicarakan denganmu.

"Aku berjanji untuk tidak merokok lagi ketika sudah bersamamu", ucapmu meyakinkanku kembali. Rangkaian kata-kata yang begitu meyakinkan terdengar olehku, tetapi sayangnya aku belum bisa percaya begitu saja. Bagaimana kamu akan benar-benar berhenti ketika sudah bersamaku nantinya? Bila saat ini saja kau masih terus menggunakan sebatang gulungan tembakau itu. Padahal ia sangat membuatmu ketagihan untuk terus-terusan menggunakan. Sekali kau mencoba, makan akan seterusnya kau menghisapnya denga khusyu'.

Suatu saat bila tuhan memang mempersatukan kita, apakah kau tak kasihan bila aku harus mengurusi anak-anak kita sendirian?, sedangkan kamu terus-terusan sakit. Berbagai penyakit yang tiba-tiba datang menyerang ketika usiamu masih dikata muda. Itu jika kita punya buah hati, bila tidak? kamu pasti mengerti sendiri salah satu peringatan keras yang tertulis akibat merokok, impoten. Bahkan bisa saja kau pergi mendahuluiku, memberikan gelar janda didepan namaku. Ngeri ya? tak ada maksud menakut-nakutimu. Tapi aku ingin kau sadar akan hal-hal yang mungkin masih jauh dipikiranmu.

Berhentilah aku mohon, tak perlu aku mengancammu untuk memutuskan hubungan ini. Kamu dan aku sudah sama-sama dewasa, mengerti betul mana yang baik dan buruk. Masa depanmu masih panjang, buat apa kamu bersusah payah mengejar impian-impian itu bila kamu membarenginya dengan menimbun penyakit masa datang, untuk apa? Memang benar bila kematian sudah diatur olehNya, katamu mau ngerokok atau tidak maka hari, jam, menit dan detik kematian seseorang sudah diatur, akan sama saja. Iya memang sama, tapi kualitas hidupmu yang berbeda dengan mereka yang bukan pecandu rokok.

Bila hari-hari tua kita bisa dinikmati dengan indah, mengapa kau memilih untuk menyewa kamar rumah sakit dan membuat tangisanku tak berakhir setiap harinya?

Hidup sehat ada di tangan kita, hanya dirimulah yang benar-benar bisa mengendalikan. Aku tak ada artinya, mungkin aku hanya sekedar bisa mengingatkan. Semua keptusan ada ditanganmu, berhentilah menyedot dan meniup sekumpulan asap tak berguna itu, aku mohon. Masa depan kita adalah impianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungkanlah !!! Apa itu cinta??

Renungkanlah!!!!Apa itu cinta?? Apakah telapak tanganmu berkeringat, jantungmu berdetak cepat, dan suaramu tercekat saat berada di dekatnya...